Kamis, 19 November 2015

Lembar untuk ibuk 'nenek' ku



Bulan november, tahun ke 2, di bangku SMA. Hanya seperti ini, terkadang menjenuhkan. Terkadang kumemuji hari hari yg kulalui. Tapi terkadang kumemakinya. Perubahan demi perubahan tiap tahun menimpaku. Tak terasa jiwaku mendewasakan dirinya. 
Tak ada kisah yang dapat kutuang dalam lembar ini. Hanya biasa seperti pada umumnya, ombak permasalahan memang ada tapi entah kenapa enggan menorehkannya disini. Bahkan sudah lama tak kusapa diaryku.
Tapi sejujurnya, banyak yg kulalui. Akhir2 ini aku sadar akan berharganya seseorang. Ya. Yg ku pikir akan selalu ada.
Menata kegiatanku, menjaga kesehatanku, meluruskan perilaku menyimpangku, mebereskan buku2ku, tak henti membawa sepiring makanan meski sring kutolak., mencuci pakaianku, memasukan uang ke sakuku, tak terhitung, takan mampu lembar ini menampung segala campur tangannya dalam hari hariku.
Ibuk betapa berharganya kau dalam hidupku. Ibuk bukanlah ibuku, tapi ialah nenekku, yang bagiku lebih dari seorang ibu. Tetesan air mata menyempuranakan ketulusan akan lembar ini. 
Yang bersuara dari dalam jiwaku. Berteriak lembut memanggil namamu. Ingin ku berucap. Terimakasih. 
 
Bahkan kuingin ungkapkan lebih dari itu sampai tak ada satupun kata tertuang,  yang mampu mewakili rasa terimakasihku padamu. Aku menyayangimu. Nenekku adalah satu dari sekian hadiah indah yang diberikan Tuhan untukku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar